Jerit Kalbu


Salam hangat,

Semoga insan masih dalam anugerah damai.


Coba pikir,

Pernahkah kita benar-benar kembali pada Tuan?

Bagaimana bisa,

Menjalani hidup dengan memaksakan tujuan,

Menikmati hasil rampasan,

Sementara tahta jadi permainan,

Yang kaya serakah dalam harta,

Yang miskin terjajah di titik buta,

Sedang lisan dipaksa berkata,

"Baik-baik saja."


Mereka memang banyak bertindak,

Di tangga harga diri bangsa,

Namun apa artinya kata,

Jika hanya mengurung negeri ini,

Dalam lorong penjajahan yang tak kasat mata?

Memecah kepercayaan dalam janji semu,

Bersembunyi di balik "Rahasia Umum" belaka.


Rakyat sipil menangis dalam diam,

Para petani bercucur keringat di tanahnya,

Namun semua seolah menutup mata.

Pencuri terompah dilempar ke penjara,

Sementara tikus-tikus bangsa masih merajalela.


Lalu dengan lantang dan bangga,

Mereka hendak mengguncang dasar negara,

Seraya berkata,

"Akulah yang berkuasa, aku bisa mengatur segalanya."

Komentar

Postingan Populer