Menjadi Muslim Berprestasi

    




    Hidup di zaman milenial, membuat anak muda sekarang memiliki rintangan yang tidak mudah. Ujian terberat justru berada dalam genggaman tangannya, seperti gadget dan internet yang seiring waktu terus berkembang. Ujian ini akan mengguncang iman, pribadi, serta prestasi. Bila pemuda tak mampu menghadapinya, ketiga hal tersebut akan luntur. Oleh karenanya, pemuda sekarang harus bisa membekali dirinya dengan iman yang kuat, pribadi yang baik, serta prestasi gemilang. Jadilah pemuda bertauhid, berakhlak, dan berprestasi.

   Muslim adalah gelar agung yang di peroleh dengan cara yang agung, maka seharusnya pemeluknya menunjukkan keagungan itu di depan dunia agar semakin banyak manusia yang merasai cahaya islam. Kebanggan terhadap islam banyak memudar di area sekolah, karena identitas kemusliman di anggap nggak gaul, kolot, kampungan, konvensional, norak, kuno, lawas, nggak mutu, atau bahkan seram.

    Mereka lebih bangga dengan penampilan fisiknya seperti parasnya cantik/tampan atau suara yang merdu. Mereka lebih bangga dengan kemampuannya di bidang olahraga atau prestasinya di sekolah. yang akan mendongkrak percaya diri dan di akui di lingkungan mereka, sehingga membuat bangga. Namun, kenapa tidak ada yang bangga dengan keislamannya?   

    Kebanggan terhadap islam itu memudar karna dianggap kampungan, dan gak gaul. Mereka lebih bangga dengan penampilan fisik yang berparas tampan/cantik atau bersuara merdu, bakat olahraga dan prestasi di sekolah. Menginginkan perasaan bangga yang dapat mendongkrak percaya diri agar di akui di lingkungan. Namun, kenapa tak ada yang bangga dengan keislamannya, bahkan sebagian bertanya "apa yang dapat di banggakan dari islam?"

    Astaghfirullahaladzim...

    Coba lihat, Musholla megah di sekolah sepi penghuni, Buku - buku islam berdebu di perpustakaan, majalah - majalah islam hari jumatpun tak ada yang peduli. Hanya kantin kantin yang berjual beli yang aktif beroperasi. Apa iyya kita terlalu sibuk dengan pelajaran sekolah hingga tak sempat untuk menunaikan sholat dhuha. Apa iyya aktifitas sekolah begitu meletihkan sehingga siang hari Senin dan Kamis yang sunnah di nikmati dengan puasa tak kuat di laksanakan? Kurasa tidak.

   Tidak pernah ada kesempatan bila kita tidak pernah menyempatkannya, semua tergantung prioritas. Siapa lagi yang akan mengisi dan memakmurkan masjid megah, Siapa lagi yang akan menimba ilmu dari buku - buku yang tak terjamah itu, Siapa lagi yang akan menikmati Siang yang terik dengan sejuknya puasa sunnah, Siapa lagi yang akan mengisi waktu istirahat dengan sholat dhuha?

    Berbanggalah dengan keislamanmu, menegakkannya di sekolah dan kampusmu. Agar ia menjadi kilau mutiara di tengah timbunan pasir tak berarti. "Kami berjuang untuk mengokohkan barisan dan menghilangkan segala perselisihan, meski semua itu harus di bayar dengan nyawa para syuhada', tumpahan darah, penjara dan peluncutan senjata". dawuh Syeikh Ahmad Yassin yang berjuang di atas kursi rodanya. Semoga kita malu karna perjuangan beliau.

    Resep dari Rasulullah untuk mak-nyuss untuk menjadi pahlawan, agar hidup tak hanya mampir lewat dalam sejarah.

Keteguhan perbendaraanku

Duka adalah kawanku

Ilmu adalah sejataku

Ketabahan adalah pakaianku

( Rasulullah SAW )

    Seorang muslim bukan hanya di wajibkan untuk menjawab adzan, namun juga disuruh menjawab secara kongkret tantangan - tantangan "kecil" dalam realitas sosial. Kapan kita berhenti berjuang? Tentu dengan optimis orang muslim akan berkata, "Saat kita telah bertemu dengan Allah di Surga". Di situlah perjuangan telah usia.




"Ahmad Rifa'i Rif'an"

Komentar

Postingan Populer