Renungan Semata
Belum tentu dia mau menemuimu,
Membalas pesan setiap waktu,
Bertemu setiap saat.
Belum tentu rindumu tak terlambat.
Menjadi tempat berbagi keluh kesah?
Belum tentu dia mau diajak menikah.
Dimanja, belum tentu dicinta.
Ketidakmungkinan merajalela,
Hati demi hati mulai bermain,
Sekadar menuruti nafsu yang fana.
Kepercayaan runtuh,
Seperti istana pasir tersapu ombak.
Drama dibuat sekadar hiburan,
Larangan dipandang bagai batas semu,
Hingga amal buruk berlalu,
Seperti angin yang tak meninggalkan jejak.
Mungkin kini,
Tradisi asing telah merusak harga diri,
Demi kebebasan semu yang sesaat.
Hingga lupa bahwa nafas ini fana,
Dan hidup tak sekadar hinggap di bawah pohon berbunga.
Na'udzubillah...
Komentar
Posting Komentar