Berjalan di Doa yang Sama
Setiap pagi, aku menengadah,
berharap langit terbuka lebar,
agar impian tak sekadar bayang,
dan usaha tak hanya jadi percikan kecil.
Aku jatuh, aku bangkit,
menelan pahitnya penantian,
tapi doa ini tetap sama,
sebab aku percaya, Tuhan tak pernah lupa.
Mungkin jalan ini berliku,
kadang gelap, kadang sepi,
namun aku terus melangkah,
karena harapan ini lebih kuat dari lelah.
Satu hari nanti, aku akan tiba,
pada garis akhir yang kudoakan,
menemukan takdir yang kuperjuangkan,
dan doa yang akhirnya menjadi nyata.
Komentar
Posting Komentar